Monday, May 21, 2012

Harga Pertamax tidak hanya bergantung pada ICP


petamax,manfaat pertamax,bahan bakar pertamax,pertamax gan,pertamax campur premium,pertamax kaskus,harga pertamax,pertamax plus,undian pertamax
Tren harga minyak mentah dunia cenderung turun. Namun, hal itu tidak otomatis menurunkan harga Pertamax. Oleh karena, perkembangan harga bahan bakar minyak nonsubsidi itu lebih dipengaruhi nilai tukar rupiah dan harga minyak mentah Indonesia.

”Jadi jangan heran kalau harga minyak turun, tetapi harga Pertamax malah naik,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Evita H Legowo, Selasa (4/10), di Jakarta.

”Perlu diingat, harga Pertamax tidak hanya bergantung pada ICP (rata-rata harga minyak mentah Indonesia). Karena Pertamax dijual dalam rupiah, maka harganya juga bergantung pada nilai kurs. Kursnya, kan, sedang jelek sehingga harganya jadi seperti ini,” ujarnya. Adapun ICP secara langsung akan memengaruhi harga MOPS (Mid Oil Platts Singapore).

Terkait kemungkinan harga Pertamax akan turun, Evita menyatakan, hal itu bergantung pada ICP, MOPS, dan nilai tukar rupiah. ”Kami berharap nilai tukar rupiah membaik sehingga harga Pertamax bisa kembali turun,” kata Evita.

Sementara itu, Tim Harga Minyak Ditjen Migas Kementerian ESDM melaporkan, rata-rata ICP pada September 2011 sebesar 111 dollar AS per barrel. Ini berarti, ICP turun 0,67 dollar AS per barrel dibandingkan harga rata-rata Agustus. Adapun harga minas/SLC turun 2,42 dollar AS, dari 114,91 dollar AS menjadi 112,50 dollar AS per barrel.

Penurunan ICP itu, antara lain, disebabkan anjloknya harga minyak mentah SLC dan Duri. Harga SLC dan Duri yang merupakan acuan hampir 50 persen harga minyak mentah dalam basket ICP, sebelumnya meningkat tajam di atas pergerakan harga minyak mentah lain akibat tingginya permintaan dari Jepang.

Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina Mochamad Harun sebelumnya menjelaskan, kenaikan harga BBM nonsubsidi juga dipicu merosotnya nilai tukar rupiah. Jadi, meski harga minyak dunia turun, harga Pertamax justru naik karena terimbas pelemahan rupiah. Harga jual Pertamax juga mengikuti harga produk sejenis di pasar internasional yang juga naik.

Pertamina kembali menaikkan harga Pertamax pada 1 Oktober lalu antara Rp 100 dan Rp 200 per liter. Untuk DKI Jakarta, harga Pertamax menjadi Rp 8.800 per liter dari Rp 8.650 per liter. Di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, harga Pertamax dari Rp 8.750 naik menjadi Rp 8.850 per liter. Kenaikan harga Pertamax diikuti pesaingnya seperti Shell.

Kenaikan harga BBM nonsubsidi itu mengakibatkan makin tingginya disparitas harga BBM nonsubsidi dan berdampak pada melonjaknya konsumsi BBM bersubsidi. Menurut Kepala Badan Pengatur Kegiatan Hilir Migas Tubagus Haryono, realisasi konsumsi premium telah 103,2 persen dari kuota dan konsumsi solar 102,4 persen dari kuota dalam APBN-P 2011.

Harga turun

Harga minyak mentah di perdagangan Asia pada hari Selasa turun karena dimulainya kembali produksi minyak mentah Libya lebih cepat dari yang diperkirakan. Minyak Light Sweet, minyak patokan di New York, untuk pengiriman November jatuh 87 sen menjadi 76,74 dollar AS per barrel.

Turunnya harga minyak juga dipengaruhi publikasi Badan Energi Internasional (IEA) September 2011 bahwa pasokan minyak mentah dunia meningkat 1 juta barrel per hari, ditopang peningkatan produksi dari kawasan Amerika Latin dan negara-negara OPEC. Sumber

No comments:

Post a Comment